Waspada! Inilah Cara Otak Kita Tertipu Karena Cognitive Ease Tanpa Disadari

Cognitive Ease: Senjata Diam-diam yang Membuat Otak Kita Mudah Tertipu

Apakah kamu pernah menyesal karena mengambil keputusan terlalu cepat? Bisa jadi itu bukan salahmu—tapi salah otakmu yang sedang masuk ke mode Cognitive Ease.

Dalam dunia psikologi, Cognitive Ease adalah kondisi ketika otak merasa nyaman dan tidak ingin bekerja keras. Saat itulah, kita cenderung berpikir cepat, mengandalkan intuisi, dan sayangnya… sering salah ambil langkah.



Apa Itu Cognitive Ease dan Kenapa Berbahaya?

Cognitive Ease terjadi ketika otak tidak menghadapi hambatan atau tekanan. Dalam kondisi ini, segala hal terasa familiar dan mudah dicerna—tapi di sinilah jebakannya. Otak menganggap informasi itu benar hanya karena terasa “akrab”.

Akibatnya? Kita menjadi mudah percaya iklan, terjebak clickbait, bahkan menyebarkan informasi tanpa cek fakta. Cognitive Ease membuat kita berpikir kita sedang bijak, padahal kita hanya sedang malas berpikir.

Cognitive Strain: Mode ‘Lambat Tapi Selamat’

Berbanding terbalik dengan Cognitive Ease, Cognitive Strain membuat otak bekerja keras. Tapi justru inilah yang membantu kita berpikir kritis, teliti, dan lebih akurat dalam mengambil keputusan.

Saat kamu lapar, capek, atau terburu-buru—Cognitive Ease akan dengan cepat mengambil alih. Dalam kondisi ini, kamu lebih mungkin mengambil keputusan impulsif yang berujung penyesalan.

Contoh Nyata Cognitive Ease dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Pilih menu makanan hanya karena fotonya menarik, bukan karena kamu benar-benar menginginkannya.

  • Klik berita yang judulnya sensasional, lalu membagikannya sebelum membaca isinya.

  • Percaya iklan yang sering muncul tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu.

Semua itu adalah contoh klasik bagaimana Cognitive Ease membajak keputusan kita.

Cara Menghindari Perangkap Cognitive Ease

  1. Berhenti sejenak sebelum memutuskan.

  2. Sadari emosi dan kondisi tubuhmu. Lapar dan lelah bisa memicu mode autopilot.

  3. Biasakan berpikir kritis, terutama terhadap informasi yang terasa “terlalu familiar”.

  4. Latih otak untuk terbiasa dengan Cognitive Strain. Lebih melelahkan, tapi jauh lebih aman.


Kesimpulan: Jangan Terlalu Percaya Pikiranmu

Cognitive Ease bisa menjadi musuh dalam selimut. Ia membuat kita merasa percaya diri saat membuat keputusan, padahal sebenarnya kita sedang malas berpikir.

Jadi, sebelum kamu memilih, membeli, atau membagikan sesuatu... tarik napas dulu. Jangan biarkan Cognitive Ease menipu kamu untuk yang kesekian kali.

Lebih baru Lebih lama